Header Ads

Kisah Hidup Sri Mulyani

Sri Mulyani Begitu Dihormati di Luar Negeri
Menerima tawaran dari Bank Dunia bukanlah hal mudah bagi Sri Mulyani. Dewinta meneleponnya dan berkata bahwa itu tidak adil. Jika sang Ibu harus pindah ke Amerika Serikat maka jaraknya dari Australia sungguh jauh sekali. Mama, it’s not fair! Ujar anak-anaknya.

Belum lagi putra keduanya sudah diterima kuliah di UGM, Yogyakarta. Bisa dibayangkan betapa beratnya Sri Mulyani hidup berpencar dengan para anggota keluarganya, menahan rindu yang membuncah tiap harinya. Sosok yang dinyatakan sebagai perempuan paling berpengaruh nomor 23 di dunia versi majalah Forbes ini berusaha tegar dan tersenyum, seperti biasa.

Akhirnya ia berangkat mengemban tugas dan tanggungjawab yang lebih besar. Pemikiran dan juga dedikasinya kini dirasakan oleh seluruh negara di dunia. Walau terkadang, ia kerap menangis di saat sujud sholatnya, sembari berdoa semoga anak-anak dan suaminya selalu dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa.

Sudahkah Indonesia Berterimakasih Pada Sri Mulyani?

Sri Mulyani memang tidak bertempur di medan perang, namun jasanya tak kalah dari para pejuang kemerdekaan. Di Indonesia, Sri Mulyani dianggap Menteri Keuangan andal dan lurus memerangi korupsi. Beliau memelopori reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Dia berusaha membersihkan Direktorat Jenderal Pajak serta Bea dan Cukai, dua lembaga yang kerap disebut sarang penyamun.

Kala itu, ratusan orang pegawai pajak dan bea-cukai dipecatnya lantaran korupsi. Setelah ‘bersih-bersih’, ia mendirikan lembaga LPDP dan memprakarsai beasiswa bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi baik di dalam dan di luar negeri. Tahukah Anda, ribuan putra putri bangsa diberangkatkan menuntut ilmu dengan biaya yang mumpuni, berkat gagasan Sri Mulyani?

Ibu Sri Mulyani di World Bank
Tidak hanya itu saja, ketika ini ia menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, bisa dibayangkan betapa besar tanggungjawab yang harus ia laksanakan. Walau dituduh bersalah karena ‘menolong’ Bank Century. Padahal jika saat itu bank milik Robert Tantular itu tak diberikan dana bailout alias dana talangan dan kolaps, maka krisis ekonomi diprediksi akan terjadi. Keputusan dilematis dan penuh risiko yang ia ambil, membuatnya jadi bulan-bulanan dan dipersalahkan.

Padahal tidak satu rupiahpun Sri Mulyani menikmati uang bailout tersebut. Tidak secuilpun ia pernah makan selain dari gaji dirinya dan suaminya. Lagi-lagi Sri Mulyani tak pernah membangkang pada hukum, dan berusaha memberikan penjelasan kenapa ia mengambil keputusan tersebut.

Tapi sudahlah, kini beliau sudah hidup dengan tenang dan damai di Washington DC. Jerih payahnya kini tak hanya dirasakan warga Indonesia, tapi seluruh dunia. Jadi, sudahkah Indonesia, negara kita tercinta ini mengucapkan terimakasih pada ibu Sri Mulyani?

Jangan marah jika kini perekonomian Indonesia kadang tak terkendali. Jangan gusar jika kasus korupsi makin menjadi. Karena sosok bersih dan cerdas seperti Mulyani malah ‘dibuang’ dan akhirnya diangkat derajatnya oleh Bank Dunia, Indonesia hanya bisa gigit jari. 


sumber

No comments:

Powered by Blogger.